Muntah merupakan suatu cara
traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir
semua bagian dari atas gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat
mengembang, bahkan terlalu terangsang. (guyton& hall, 2007)
Sinyal sensoris untuk mencetuskan
muntah terutama berasal dari faring, esofagus, lambung, dan bagian atas usus
halus ( duedenum). Ketika ada sinyal sensoris dari organ tersebut,maka impuls
akan ditransmisikan baik oleh saraf aferen vagal maupun nukleus yang tersebar
di batang otak yang bersama-sama disebut “ pusat muntah “. Dari sini impuls,
impuls- impuls motorik yang menyebabkan muntah sesungguhnya ditransmisikan dari
pusat muntah melalui jalur saraf kranial V, VII, IX, X, dan XII ke traktus
gastrointestinal bagian atas, melalui
saraf vagus, dan simpatis ke traktus yang lebih bawah , dan melalui saraf
spinalis ke diafragma dan otot abdomen. (guyton& hall, 2007)
setelah itu impuls motorik
tersebut akan akan menimbulkan efek seperti :
1) bernafas dalam.
2) naiknya tulang lidah dan laring untuk manarik otot sfingter
esofagus bagian atas terbuka.
3) penutupan glotis bertujuan
untuk mencegah muntah masuk ke saluran pernafasan .
4) meningginya palatum molle
untuk menutupi nares posterior untuk mencegah muntah masuk ke hidung.
5) kontraksi otot diaframa dan
otot dinding abdomen akan menimbulkan tekanan intragastrik, sehingga isi
lambung ( gaster ) akan keluar ke esofagus, dan keluar ke mulut. (guyton&
hall, 2007)
Perubahan arah dan irama gerakan
tubuh cepat akan menyebabkan reaksi muntah. Gerakkan merangsang reseptor
labirin vestibular pada telinga dalam, dan dari sini impuls akan ditransmisikan
ke nuklei vestibular batang otak ke dalam cerebellum, kemudian ke zona pencetus
kemoreseptor , dan akhirnya ke pusat muntah untuk menimbulkan muntah. (guyton&
hall, 2007)
Sumber : guyton& hall, 2007.
Buku ajar fisiologi kedokteran. EGC. Jakarta.